Sunday, December 12, 2010

Catatan Semi Overhaul Sulzer 12 ZV 40/48

Semi overhaul (SO) merupakan suatu rangkaian kegiatan pemeliharaan pada mesin Diesel dengan menggunakan rentang waktu 12.000 jam kerja. Lingkup pekerjaan SO adalah :

1. Pembersihan Cylinder head dan Generator. Pada Cylinder head, spare part yang diganti adalah Landing Seat, valve exhaust dan Inlet, seluruh O-ring dan Injector. Biasanya part-part tersebut hanya diganti 50% saja, lainnya masih memakai exsisting.

2. Pembersihan Auxiliary

3. Pengecekan Crank Pin Bearing sebanyak dua buah. Crank pin bearing yang di cek adalah crank pin bearing yang dicurigai mengalami kerusakan, biasanya ditandai dengan temperatur bearing yang lebih tinggi dari lainnya. Apabila crank pin bearing yang di cek mengalami cacat maka dapat diganti dengan bearing yang baru.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemeriksaan material yang akan masuk ke gudang. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar material yang masuk gudang tidak salah;

1. Untuk Crank pin bearing. Periksa dengan menggunakan micro-meter ketebalan bearing. Hal ini diperlukan karena mesin Sulzer 12 ZV 40/48 memiliki beberapa tipe Con-rod diantaranya tipe 583 dan 992 G . Nomor part tidak menjamin pesanan bearing kita sesuai. Seperti halnya mobil dan sepeda motor, mesin pembangkit juga mengalami perubahan model dari tahun ke tahun walaupun sebagian besar spare partnya dan nomor partnya sama, namun beberapa part telah mengalami perubahan dimensi.

2. Holder Injector. Ambil satu sampai tiga sampel untuk memastikan keaslian holder. Beberapa holder mungkin saja hasil rekondisi. Tips untuk memeriksanya adalah perhatikan ujung mata holder, apakah terdapat alur bekas pengerjaan? perhatkan juga apakah terdapat jelaga pada matanya, biasanya barang rekondisi meninggalkan bekas walaupun sangat sedikit dan sulit terlihat dengan mata. Kemudian perhatikan keseluruhan badan holder, barang asli pabrikan tidak memiliki alur bekas pengerjaan mesin. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan disiang hari.

3. Pin Holder. Sebaiknya pada Bill of material dicantumkan panjang dan diameter pin holder, hal ini untuk menghindari kesalahan pengiriman barang. Pin holder walaupun nomor partnya sama, namun dapat tertukar dengan injektor dari generasi mesin yang lain.

4. Ring Piston Starting valve. Sebaiknya pada Bill of material juga dicantumkan diameter ring piston, hal ini untuk menghindari kesalahan pengiriman barang. Ring piston strating valve walaupun nomor partnya sama, namun dapat tertukar dengan injektor dari generasi mesin yang lain.

5. Spare part lainnya adalah O-ring. Semua O-ring yang part utamanya dibuka, sebaiknya diganti dengan yang baru. Tidak disarankan untuk memakai O-ring existing

Panel Control Room
Image and video hosting by TinyPic


Exitacy 6,3 KV
Image and video hosting by TinyPic
600 rpm
Image and video hosting by TinyPic

Setelah pekerjaan SO selesai, maka seperti biasa dilakuakan Commisioning sebelum mesin dinyatakan standby dan siap masuk sistem. Beberapa tahapan commisioning sebagai berikut;

1. Melakukan tes kebocoran baik pada sistem air pendingin, bahan bakar, pelumasan, dan udara masuk. Kebocoran-kebocaran yang terjadi harus diperbaiki.

2. Mesin di Start dan running pada 300 rpm selama 15 menit. Kemudian dilakukan tes proteksi Oil Mist Detector (OMD), pada alarm akan muncul higt temperatur bearing. Bila bekerja dengan baik, mesin akan trip.

3. Mesin distart dan running pada 500 rpm selama 15 menit. Kemudian dilakukan tes proteksi Low press Lube Oil. Bila proteksi ini bekerja dengan baik, maka mesin akan trip.

4. Mesin di start dan running pada 600 rpm selama 15 menit. Kemudian dilakukan tes proteksi Low Press Jacke Cooling Water (JCW). Bila proteksi bekerja dengan baik, maka mesin akan trip.

5. Mesin di start kembali dan running pada 600 rpm selama 15 menit. Kemudian dilakukan tes Emergency Stop. Bila sistem emergency stop bekerja dengan baik, maka mesin akan trip.

6. Setelah tes proteksi maka dilakukan tes exitacy. Mesin di start kembali kemudian diberi tegangan exicaty secara manual dengan tahapan dari 1 kV, 2 kV, 2.5 kV, 3 kV, 3.5 kV, 4 kV, 4,5 kV 5 kV, 5,5 kV, 6 kV dan 6.3 kV. Setiap kenaikan diberi selang waktu 5 menit. Pengetesan ini bertujuan untuk memantau normal tidaknya kenaikan temperatur winding generator.

Menyusun daftar spare part Overhaul Pembangkit Hidro

Menyusun spare part pembangkit hidro, pada prinsipnya sama dengan pembangkit diesel. Namun karena jumlahnya lebih sedikit dan relatif baru maka acuan yang digunakan tidak sebanyak diesel. Kebutuhan spare part overhaul pembangkit hydro disusun berdasarkan atas pekerjaan yang dilakukan. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyusun spare part :
1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuka gambar besar potongan dari generator sampai ke turbin.
2. Setelah itu urutkan dari atas (generator) part-part yang akan dibongkar.
3. Catat semua part yang akan rusak/cacat apabila diadakan pembongkaran.
4. Catat semua O-ring dan material non-logam yang ikut terangkat dalam pembongkaran.
5. Catat part-part yang bergerak. Part yang sering bergerak akan mengalami aus pada bagian bushing sehingga perlu diganti. Beberapa tipe bushing menggunakan self lubricating, sehingga hanya perlu mengganti self lubricatingnya saja.
6. Perhatikan hasil laporan Annual Inspection dan General Inspection apakah ada catatan khusus terutama pada bagian turbin yang mengalami korosi.
7. Karena jangka waktu overhaul relatif lama (8 tahun) maka baut kopling turbin dan generator ‘biasanya’ tidak perlu diganti.
8. Komparasi spare part yang ada digudang. Biasanya vendor meninggalkan 1 set spare part utama untuk satu kali overhaul.
Beberapa pembangkit hydro yang berumur tua sudah tidak memiliki lagi spare part dipasaran, tidak ada salahnya bila pengelolanya tersebut dapat membuat/memesan pada produsen lokal part-part yang obsolote.